text maarque kanan

INGATKAN DIRIMU UNTUK MENGATUR SEGALA SESUATU SUDAH DI ATUR ALLOH

salju

Senin, 12 Desember 2011

Pengenalan PHP

Pengenalan PHP

Posted by: dhawi1986 on: Maret 2, 2009

Apakah PHP itu?

PHP (akronim dari PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman yang berfungsi untuk membuat website dinamis maupun aplikasi web. Berbeda dengan HTML yang hanya bisa menampilkan konten statis, PHP bisa berinteraksi dengan database, file dan folder, sehingga membuat PHP bisa menampilkan konten yang dinamis dari sebuah website. Blog, Toko Online, CMS, Forum, dan Website Social Networking adalah contoh aplikasi web yang bisa dibuat oleh PHP. PHP adalah bahasa scripting, bukan bahasa tag-based seperti HTML. PHP termasuk bahasa yang cross-platform, ini artinya PHP bisa berjalan pada sistem operasi yang berbeda-beda (Windows, Linux, ataupun Mac). Program PHP ditulis dalam file plain text (teks biasa) dan mempunyai akhiran “.php”.

Sejarah PHP

PHP ditulis (diciptakan) oleh Rasmus Lerdorf, seorang software engineer asal Greenland sekitar tahun 1995. Pada awalnya PHP digunakan Rasmus hanya sebagai pencatat jumlah pengunjung pada website pribadi beliau. Karena itu bahasa tersebut dinamakan Personal Home Page (PHP) Tools. Tetapi karena perkembangan nya yang cukup disukai oleh komunitas nya, maka beliau pun merilis bahasa PHP tersebut ke publik dengan lisensi open-source. Saat ini, PHP adalah server-side scripting yang paling banyak digunakan di website-website di seluruh dunia, dengan versi sudah mencapai versi 5 dan statistiknya terus bertambah (www.php.net/usage.php).

Syarat untuk Menjalankan PHP

Untuk dapat berjalan, PHP membutuhkan web server, yang bertugas untuk memproses file-file php dan mengirimkan hasil pemrosesan untuk ditampilkan di browser client. Oleh karena itu, PHP termasuk server-side scripting (script yang diproses di sisi server). Web server sendiri adalah software yang diinstall pada komputer lokal ataupun komputer lain yang berada di jaringan intranet / internet yang berfungsi untuk melayani permintaan-permintaan web dari client. Web server yang paling banyak digunakan saat ini untuk PHP adalah “Apache” (www.apache.org). Selain Apache, PHP juga memerlukan PHP binary (www.php.net) yang bisa dikonfigurasikan sebagai modul Apache atau pun sebagai aplikasi CGI. Untuk media penyimpanan datanya (database server), PHP biasa menggunakan ”MySQL” (www.mysql.com).
Untuk menginstall dan mengkonfigurasi ketiga software tersebut (Apache, MySQL, PHP) agar dapat berjalan dan saling terhubung, memang cukup sulit. Maka dari itu dibuatlah paket software LAMP, XAMPP, MAMP, WAMP, dll yang tinggal kita install dalam satu kali installasi. Dalam satu kali installasi, sudah mencakup ketiga software tersebut dan sudah dikonfigurasi untuk keperluan lingkungan pengembangan aplikasi web. Sehingga, programmer web hanya tinggal menulis program PHP dan langsung menjalankan / mengetest program yang ditulis tersebut melalui web browser. Untuk mendapatkan paket software web server tersebut silakan download dari website yang bersangkutan (untuk XAMPP: www.apachefriends.org, dan untuk WampServer: www.wampserver.com/en/)

Skema Aplikasi Web:

A. Langkah 1 – Web browser meminta halaman. B. Langkah 2 – Web server mencari halaman yang diminta, dan setelah ditemukan, memberikan halaman tersebut ke application server. C. Langkah 3 – Application server mem-parse (membaca) halaman untuk memproses program php. D. Langkah 4 – Application server mengirimkan halaman yang telah diproses kembali ke web server E. Langkah 5 – Web server mengirim halaman yang telh diproses ke browser yang meminta

Contoh Script PHP

Aturan penulisan script PHP adalah:
  1. Semua script PHP harus diapit oleh tanda:
    • <?php dan ?> , atau
    • <script language=’php’> dan </script> , atau
    • <? dan ?> , atau
    • <% dan %>
  2. Tetapi tanda yang resmi dan paling banyak digunakan adalah yang pertama, yaitu <?php dan ?>
  3. Pada setiap akhir perintah, diakhiri dengan tanda titik koma ( ; ).
Contoh:
<?php
echo 'Halo, Dunia! <br />';
echo 'Ini <i>script</i> php pertamaku';
?>
Script tersebut akan menghasilkan:
Halo, Dunia! <br />
Ini <i>script</i> php pertamaku
Dan apabila ditampilkan di browser client akan menghasilkan:
Halodunia
Script PHP bisa juga digabung dengan HTML. Script PHP bisa ditempatkan di mana saja pada dokumen HTML. Contohnya:
<html>
<head><title><?php echo 'Belajar PHP'; ?></title></head>
<body>
<?php
echo 'Halo, Dunia! <br />';
echo 'Ini <i>script</i> php pertamaku';
?>
</body>
</html>
Tetapi script yang diproses oleh server hanya script PHP-nya saja (yang diapit oleh tanda <?php dan ?>). Selebihnya akan langsung dikirimkan ke browser client tanpa diproses terlebih dahulu.

Praktikum / Latihan:

1. Install Web Server

1) Download WampServer dari alamat: http://www.wampserver.com/en/download.php
wampserverdownload
Gambar halaman web untuk mendownload WampServer
2) Install WampServer di folder “C:\wamp”, ataupun bisa di folder “D:\wamp”, atau folder lain jika diinginkan (pada modul ini diasumsikan WampServer diinstall di folder C:\wamp).
wampserverinstall.jpg wampserverinstall2.jpg
Gambar cuplikan installasi WampServer
3) Setelah selesai installasi, jalankan Wamp Manager (Start > WampServer > start Wamp Server). Atau, jika tidak ada di Start Menu, silakan buka C:\wamp\wampmanager.exe atau D:\wamp\wampmanager.exe jika diinstall di folder tersebut.
4) Setelah dijalankan, maka akan tampil sebuah icon di Notification Area (System Tray) dengan keterangan sbb:
serverstart= Semua service (Apache, MySQL, PHP) berjalan normal.
serverstop = Semua service tidak berjalan.
serverstoppart= Hanya sebagian service yang berjalan.
Apabila service tidak berjalan, silakan klik icon tersebut lalu klik “Start All Services”.
Catatan: Apabila Apache / MySQL Anda diblock oleh Firewall, silakan minta bantuan Administrator Anda untuk meng-unblock Apache dan MySQL.

2. Coba script PHP

1) Buka Notepad atau text editor apa saja yang biasa Anda gunakan.
Catatan tentang editor: Editor yang digunakan untuk menulis script PHP harus bisa menyimpan dengan format plain text dan berekstensi “.php”. Disarankan untuk menggunakan editor dengan fitur syntax-highlighting dan line number seperti: Notepad++. Apabila Anda menggunakan Notepad biasa pada Windows, pastikan Anda menyimpan dengan ekstensi “.php” bukan “.txt” (Text Documents). Ini bisa dipastikan dengan memilih “All Files” pada “Save as type” pada saat menyimpan file, dan memberi nama file dengan tanda kutip contoh: “file.php”.
Catatan tentang word processor: Program word processor seperti Microsoft Word, Wordpad, dan OpenOffice Writer tidak akan optimal digunakan untuk menulis PHP, karena akan menambahkan karakter lain sehingga menjadi tidak plain text.
2) Ketik pada text editor:
<?php
// perintah echo akan manampilkan teks pada browser
echo 'Halo, Dunia! <br />';
echo 'Ini <i>script</i> php pertamaku';
?>
3) Simpan di folder C:\wamp\www\ atau folder D:\wamp\www\. Simpan dengan akhiran “.php“. Contoh: “C:\wamp\www\halodunia.php”. Ingat, simpan dengan tipe “All Files” (lihat kembali: Catatan tentang editor).
4) Buka browser (Internet Explorer/Firefox/Opera). Lalu ketik pada address bar: http://localhost/halodunia.php Alamat tersebut akan diarahkan oleh server ke file: C:\wamp\www\halodunia.php, lalu web server akan memproses file “halodunia.php” dan mengirim hasil pemrosesan dari web server ke browser client.
5) Apabila pada browser tampil
Halodunia
berarti web server Anda berjalan normal dan script Anda juga bekerja normal.
Catatan:
- Semua file php yang akan diproses oleh WampServer harus disimpan di folder “www” pada folder installasi WampServer. Misalnya: C:\wamp\www\file.php atau D:\wamp\www\file.php (tergantung instalasi), karena konfigurasi default WampServer, file-file PHP yang akan diproses harus berada di folder “www” tersebut.
- Bisa juga dibuat folder di bawah folder www, misalnya folder “blogku” (c:\wamp\www\blogku\), sehingga untuk mengakses file-file php yang berada di folder blogku yaitu dengan menyertakan nama “blogku” pada URL, contoh: http://localhost/blogku/file.php
- Semua file php yang akan diproses, harus menggunakan akhiran “.php”, karena apabila berakhiran “.html”, “.htm”, “.txt”, “.css”, “.js”, server tidak akan memproses file-file tersebut dan akan langsung mengirimkan file tersebut ke client tanpa diproses terlebih dahulu di server.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar